Minggu, 21 Februari 2010

Kabupaten Bolaang Mongondow

Kabupaten Bolaang Mongondow merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Sulawesi Utara, yang beribukota Kotamobagu. Wilayahnya berbatasan dengan Laut Sulawesi di sebelah Utara, dengan Teluk Tomini di sebelah Selatan, dengan Propinsi Gorontalo di sebelah Barat, dan dengan Kabupaten Minahasa di sebelah Timur. Luas wilayah daerah ini sekitar 8.358.04 km2 terbagi dalam 15 kecamatan.

Daerah Mongondow sangat kaya akan tanaman kelapa. Lambaian daun nyiur banyak dijumpai di perkebunan-perkebunan yang menghampar di sebagian besar wilayah paling Barat Sulawesi Utara ini. Kabupaten ini, bersama dengan Kabupaten Minahasa, merupakan sentra produksi kelapa di Sulawesi Utara. Komoditas perkebunan Bolaang Mongondow terdiri atas 8 jenis yaitu kelapa, cengkeh, kopi, kakao, pala, vanilli, lada dan jambu mete. Daerah agraris ini juga mengandalkan cengkeh. Emas hitam untuk sebutan yang satu ini adalah komoditas andalan Sulawesi Utara. Harganya yang tinggi membuat petani tak pernah bosan menanamnya.

Untuk sektor pertanian, bahan tanaman pangan menjadi komoditi utama yang dihasilkan daearh ini meliputi; tanaman padi, jagung, kentang, kacang-kacangan, asparagus, dan pisang abaca. Selain bertani, penduduk disini juga bermatapencaharian sebagai peternak, populasi ternak daerah ini berupa Sapi, Kerbau, Kuda, Ayam Ras, dan Itik.

Etnis Mayoritas di kabupaten ini adalah Suku Mongondow. Wilayah Kabupaten ini telah mengalami sejumlah pemekaran. Tahun 2007, dimekarkan Kota Kotamobagu dan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Pada tahun 2008, dimekarkan lagi Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.

Pengembangan potensi wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow tak dapat dipisahkan sebagai bagian integral dari Propinsi Sulawesi Utara. Sesuai dengan kondisi dan potensi wilayah serta sosial ekonomi masyarakatnya menekankan pengembangan pembangunan pada pertanian, jasa-jasa, bangunan dan kontruksi.

Populasi penduduk di kebupaten ini mencapai 472.890 jiwa dimana 245.576 adalah pria dan 227.314 wanita. Sebaran penduduk di Bolaang Mongondow relatif merata dengan tingkat kepadatan 57,41 jiwa per kilometer persegi. Ibukota Kabupaten di Kotamobagu dihuni 20 persen dari total penduduk di Kabupaten Bolaang Mongondow.

Terdapat 17 Gunung di Bolaang Mongondow. Yang tertinggi adalah Gunung Batu Bulawan dengan ketinggian 1.970 m, sedangkan yang paling rendah Gunung Mongaladia dengan ketinggian 1.325 m, keduanya terletak di Kecamatan Bolaang Uki. Tercatat ada satu Gunung Berapi pernah meletus tahun 1939, Gunung Ambang dengan ketinggian mencapai 1.689 m.

Kabupaten ini memiliki 18 sungai. Sungai terpanjang adalah sungai Dumoga, mengalir sepanjang 87 Km dan terpendek adalah sungai Salongo panjangnya 9,1 Km. Keberadaan sungai itu sangat bermanfaat bagi sektor pertanian sehingga sektor ini merupakan mata pencaharian utama bagi sebagian besar penduduk di sana. Selain sungai, terdapat 8 buah danau, yang terluas Danau Moat luasnya 617 Ha dan terkecil Danau Tondok seluas 10 Ha.

Kontribusi sektor pertanian pada pembentukan PDRB Bolaang Mongondow mencapai 40,92 persen dengan nilai ekonomi mencapai Rp 230 milyar lebih. Dengan luas areal panen sebesar 52.036 Ha dan rata-rata produksi sebesar 265.268 ton/tahun, komoditi padi sawah merupakan salah satu unggulan di sektor ini. Sentral-sentral padi berada di Kecamatan Dumoga Barat, Dumoga Timur, Dumoga Utara, Loyanan, Bintuanar dan Poigar. Daerah ini juga penghasil tanaman palawija seperti jagung yang banyak terdapat di Kecamatan Passi Barat dan Dumoga Timur dan ubi kayu yang banyak terdapat di Kaidipang dan Ponolaguman.

Di sektor perkebunan, kelapa, cengkeh dan kopi merupakan salah satu komoditi perkebunan unggulan. Jumlah produksi kelapa mencapai 566.658,91 ton, cengkeh 12.680,36 ton dan kopi 8396 ton. Selain sebagai penghasil kelapa, kopi dan cengkeh, Kabupaten ini merupakan penghasil Kemiri mencapai 333 ton, lada mencapai 357 ton, jambu mete sekitar 222 ton dan kakao 5.501 ton. Kelapa banyak terdapat di Kecamatan Lolak, Poigordan Nuangan sedangkan cengkeh di Kecamatan Passi Barat, Lolayandan Pinolosia. Untuk lahan kopi banyak terdapat di Modayag, Lolayan dan Pinolosia.

Sementara hasil peternakan yang menonjol adalah Sapi 70.556 ekor, Kuda 1.178 ekor, Kambing 22.689 ekor, Babi 19.112 ekor serta ternak unggas Ayam Ras 18.508 ekor dan Ayam Buras 549.991 ekor dan Itik 15.975 ekor. Hasil peternakan Sapi banyak terdapat di Kecamatan Dumoga Timur, Lolak dan Lolaya. Kuda dan Babi banyak terdapat di Kecamatan Dumoga Timur, Dumoga Barat dan Dumoga Utara. Kambing banyak terdapat di Bolang Itang Timur, Poigar dan Lolak sedangkan Ayam Ras dan Buras di Kecamatan Lolayan, Kotamubagu Selatan dan Modayag. Kecamatan-kecamatan tersebut sangat baik untuk dijadikan sentra pengembangan industri ternak.

Untuk itu, ke depan daerah ini harus tetap fokus pada pembangunan yang berbasis pertanian, terutama pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan dan peternakan. Selain itu, perdagangan antar daerah juga perlu terus diupayakan agar semakin maju dan menambah pengahsilan daerah dan devisa negara. Dengan demikian, diharapkan kesejahteraan rakyat akan semakin cepat terwujud bagia petani, nelayan, peternak, dan pekerja perkebunan di Bolaang Mangondow.


Sumber :

http://www.cps-sss.org/web/home/kabupaten/kab/Kabupaten+Bolaang+Mongondow

Tidak ada komentar:

Posting Komentar